A. Pengertian Pembelajaran Tematik
tema-tema tertentu. Dalam pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pelajaran. Sebagai contoh, tema “Air” dapat ditinjau dari mata pelajaran fisika,
biologi, kimia, dan matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari
bidang studi lain, seperti IPS, bahasa, dan seni. Pembelajaran tematik
menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat banyak pada siswa untuk memunculkan dinamika dalampendidikan. Unit yang tematik adalah epitome dari seluruh bahasa pembelajaran yang memfasilitasi siswa untuk secara produktif menjawab pertanyaan yang dimunculkan sendiri dan memuaskan rasa ingin tahu dengan penghayatan secaraalamiah tentang dunia di sekitar mereka.
Keuntungan pembelajaran tematik bagi guru antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Tersedia waktu lebih banyak untuk pembelajaran. Materi pelajaran tidak
dibatasi oleh jam pelajaran, melainkan dapat dilanjutkan sepanjang hari,
mencakup berbagai mata pelajaran.
2. Hubungan antar mata pelajaran dan topik dapat diajarkan secara logis dan
alami.
3. Dapat ditunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang kontinyu, tidak
terbatas pada buku paket, jam pelajaran, atau bahkan empat dinding kelas.
Guru dapat membantu siswa memperluas kesempatan belajar ke berbgai aspek
kehidupan.
4. Guru bebas membantu siswa melihat masalah, situasi, atau topik dari berbagai
sudut pandang.
5. Pengembangan masyarakat belajar terfasilitasi. Penekanan pada kompetisi bisa
dikurangi dan diganti dengan kerja sama dan kolaborasi.
Keuntungan pembelajaran tematik bagi siswa antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Bisa lebih memfokuskan diri pada proses belajar, daripada hasil belajar.
2. Menghilangkan batas semu antar bagian-bagian kurikulum dan
menyediakan pendekatan proses belajar yang integratif.
3. Menyediakan kurikulum yang berpusat pada siswa – yang dikaitkan
dengan minat, kebutuhan, dan kecerdasan; mereka didorong untuk
membuat keputusan sendiri dan bertanggung jawab pada keberhasilan
belajar.
4. Merangsang penemuan dan penyelidikan mandiri di dalam dan di luar
kelas.
5. Membantu siswa membangun hubungan antara konsep dan ide, sehingga
maningkatkan apresiasi dan pemahaman.
B. Kaitan Pembelajaran Tematik dengan Standar Isi
Dalam kerangka dasar dan struktur kurikulum yang dikeluarkan .Badan
Standar Nasional Pendidikan, dijelaskan bahwa untuk kelas I, II, dan
pembelajaran dilaksanakan melalui pendekatan tematik. Mata pelajaran yang
harus dicakup adalah (1) pendidikan agama, (2) pendidikan kewarganegaraan,
(3) bahasa Indonesia, (4) matematika, (5) ilmu pengetahuan alam, (6) ilmu
pengetahuna sosial, (7) seni budaya dan keterampilan, dan (8) pendidikan
jasmani, olah raga dan kesehatan.
Dalam pembelajaran tematik, standar kompetensi dan kompetensi dasar
yang termuat dalam standar isi harus dapat tercakup seluruhnya karena sifatnya
masih minimal. Sesuai dengan petunjuk pengembangan kurikulum tingkat
satuan pendidikan (KTSP), standar itu dapat diperkaya dengan muatan lokal
atau ciri khas satuan pendidikan yang bersangkutan.
C. Cara Merancang Pembelajaran Tematik
Pembelajaran tematik memerlukan perencanaan dan pengorganisasian agar dapat berhasil dengan baik.
1. Memilih Tema
Topik untuk pembelajaran tematik dapat berasal dari beberapa sumber.
Inilah beberapa di antaranya
a. Topik-topik dalam kurikulum
b. Isu-isu
c. Masalah-masalah
d. Event-event khusus
e. Minat siswa
f. Literatur
2. Mengorganisasikan Tema
Pengorganisasian tema dilakukan dengan menggunakan jaringan topik,
seperti contoh berikut ini.
“Air”
IPA
Matematika
Bahasa
Agama
Seni
IPS
Kewarganegaraan
Olah raga
3. Mengumpulkan Bahan dan Sumber
Pembelajaran tematik berbeda dengan pembelajaran berdasarkan buku
paket tidak hanya dalam mendesain, melainkan juga berbagai bahan yang
digunakan. Inilah beberapa sumber:
a. Sumber-sumber yang tercetak
b. Sumber-sumber visual
c. Sumber-sumber literatur
d. Artifac
4. Mendesain Kegiatan dan Proyek
Inilah beberapa saran:
a. Integrasikan bahasa – membaca, menulis, berbicara, dan mendengar.
b. Hendaknya bersifat holistik.
c. Tekankan pada pada pendekatan “hands-on, minds-on”.
d. Sifatnya lintas kurikulum.
5. Mengimplementasikan Pembelajaran Tematik
Beberapa kemungkinan implementasi:
a. Lakukan pembelajaran tematik sepanjang hari, untuk beberapa hari.
b. Lakukan pembelajaran tematik selama setengah hari untuk beberapa hari.
c. Gunakan pembelajaran tematik untuk satu atau dua mata pelajaran.
d. Gunakan pembelajaran tematik untuk beberapa mata pelajaran.
e. Gunakan pembelajaran tematik untuk kegiatan lanjutan.
Sumber: http://www.artikelpendidikan.com
0 komentar:
Posting Komentar